Senin, 26 Desember 2016

informasi positif negatif

Mengapa informasi negative lebih diingat dibandingkan informasi positif

Mengapa banyak dari antara kita ingat dengan rinci, semua hal negatif yang pernah dilakukan atau dikatakan pasangan kita, sejak awal hubungan sampai saat ini? "Kamu selalu terlambat", "Tempat ini selalu berantakan", atau "Kamu tidak pernah benar-benar mendengarkan". Mengapa sebuket bunga mawar atau tiket ke event olahraga favorit tidak bisa menebus dan menggantikan hal-hal yang menyakiti perasaan? Mengapa kita lebih mengingat hal-hal negatif dibanding yang positif?

Penelitian yang dilakukan Dr. John Cacioppo dari Universitas Chicago telah menunjukkan apa yang dia sebut sebagai "bias negatif" dari otak. Otak kita sebenarnya lebih sensitif dan responsif terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan. Inilah sebabnya mengapa hinaan atau kritik "memukul" kita lebih keras dan tinggal di otak kita lebih lama.
Tidak hanya kita lebih sensitif pada informasi negatif, tapi rekaman-rekaman negatif itu meningkat secara tidak proporsional melebihi rekaman-rekaman positif. Ini bukanlah rasio satu banding satu. Dengan kata lain, satu informasi positif tidak bisa menutup atau mengganti satu informasi negatif. Saat anda berkata pada suami anda, "Terima kasih sudah memandikan anak-anak, sayang...” dan 5 menit kemudian berkata, “kamu lupa membuang sampah keluar lagi.” Maka kata-kata negative menenggelamkan yang positif.
Otak kita membutuhkan jumlah masukan hal-hal positif yang lebih banyak untuk mengimbangi “bias negatif” ini. Dan beberapa tindakan positif yang kecil dan sering lebih berhasil disbanding satu tindakan positif yang besar. Ukuran dari hal positif tidak menjadi masalah, namun kuantitaslah yang menang. Ini memang seperti permainan angka. Inilah sebabnya mengapa memberikan kejutan pesta ulang tahun yang mahal untuk istri di restoran terkenal tidak bisa menebus rekaman perilaku negatif sehari-hari suami. Dan hadiah istri berupa alat pemotong rumput yang sudah lama diinginkan suaminya juga tidak akan dapat menjadi kompensasi dari komentar-komentar negatif dan kritis si istri kepada suaminya. Satu hal positif yang sangat besar tidak dapat mengimbangi banyak hal negatif.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar